LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA
I. Judul kegiatan : Berlatih menentukan konsentrasi CH3COOH
dengan titrasi
II. Jenis Kegiatan : Percobaan kelompok
III. Tujuan : Peserta didik dapat menentukan konsentrasi CH3COOH
melalui titrasi asam basa
IV. Dasar Teori :
Titrasi
merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu zat dengan
cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi
nertalisasi asam basa.
Titik ekivalen
pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam tepat di netralkan
oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH. pH pada
titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari
netralisaasi asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah
yang memiliki rentang pH dimana titik equivalen berada. Pada umumnya titik
equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah dimatai adalah titik akhir
yaang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik equivalen tercapai. Titrasi
harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan
perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan
titik equivalen. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil
kesalahan titrasi.
Pada titrasi
asam kuat dan basa kuat, asam lemah dan basa lemah dalam air akan terurau
dengan sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida selama titrasi
dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan. Pada titik
equivalen dari titrasi asam air, yaitu sama dengan 7.
Secara umum, asam memiliki sifat
sebagai berikut:
1.
Rasa: masam
ketika dilarutkan dalam air.
2.
Sentuhan:
asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
3.
Kereaktifan:
asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.
Hantaran
listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
5.
mengubah
lakmus biru menjadi merah
Sifat-sifat Basa :
1.
Kaustik
2.
Rasanya
pahit
3.
Licin
seperti sabun
4.
Nilai pH
lebih dari sabun (>7)
5.
Mengubah
warna lakmus merah menjadi biru
6.
Dapat
menghantarkan arus listrik
Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
Contoh :
Asam kuat : HCl
Basa kuat :
NaOH
Persamaan Reaksi :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Reaksi ionnya :
H+ + OH-
→ H2O
Titrasi
asam basa merupakan contoh analisis glumetri, yaitu suatu cara atau metode yang menggunakan larutan yang disebut
titran dan dilepaskan dari perangkat gelas yang disebut buret. Titik dalam
titrasi dimana titran yang telah ditambahkan cukup untuk bereaksi secara tepat
dengan senyawa yang ditentukan disebut titik ekivalen atau titik stoikhiometri,
titik ini sering ditandai dengan perubahan warna senyawa yang disebut
indikator.
Berikut ini syarat-syarat yang
diperlukan agar titrasi yang dilakukan berhasil :
1.
Konsentrasi
titrasi harus diketahui. Larutan seperrti ini disebut larutan standar.
2.
Reaksi yang
tepat antara titran dan senyawa yang dianalisis harus diketahui.
3.
Titik
stoikhiomtri atau titik ekivalen harus diketahui. Indikator yang memberiakan
perubahan warna, atau sangat dekat pada titik ekivalen yang sering digunakan.
Titik pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir.
4.
Volume
titran yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekivalen harus diketahui setepat
mungkin.
Proses
titrasi asam basa sering dipantau dengan penggambaran pH larutan yang
dianalisis sebagai fungsi jumlah titran yang ditambahkan. Gambar yang diperoleh
tersebut disebut kurva pH atau kurva titrasi. Dalam titrasi, suatu larutan yang
harus dinetralkan, misalnya asam dimasukkan kedalam buret lalu dimasukan
kedalam asam, mula-mula cepat, kemudian tetes demi tetes, sampai titik setara
dari titrasi tersebut terrcapai. Salah satu cara untuk mencapai titik setara
adalah melalui perubahan warna dari indikator asam basa. Titik pada saat dimana
indikator berubah warna dinamakan titik akhir ( end point ) dari indikator.
Yang diperlukan adalah memadamkan titik akhir indikator dengan titik setara
dari penetralan, ini dapat tercapai jika kita dapat menemukan indikator yang
perubahan warnanya terjadi dalam selang pH yang meliputi pH sesuai dengan titik
setara.
V. Alat dan Bahan :
Alat
|
Bahan
|
1. Erlemeyer 250 mL 3 buah
2. Gelas ukur 50 mL 1 buah
3. Gelas ukur 30 mL 1 buah
4. Pipet tetes 3 buah
5. Corong kaca 1 buah
6. Labu ukur 100mL 1 buah
|
1. Larutan NaOH 0,1 M 50 mL
2. Cuka perdagangan 1 botol
3. Aquades
4. Indikator PP
|
VI. Langkah Kerja
a.
Buatlah
larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL dengan menggunakan labu ukur
b.
Isi
buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0mL
c.
Ambil
5 mL asam cuka perdagangan, lalu encerkan sampai volume 100mL dalam labu ukur
d.
Masukkan
10 mL larutan asam cuka yang telah diencerkan kedalam erlenmeyer,kemudian
tetesi dengan indikator pp sebanyak tiga tetes.
e.
Tetesi
larutan asam cuka dengan larutan NaOH 0,1 M. Penetesan harus dilakukan secara
hati – hati dan labu erlemeyer harus terus menerus digoncangkan. Penetesan
dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
f.
Hitung
volume NaOH 0,1 M yang digunakan.
g.
Ulangi
prosedur diatas hingga diperolehkan data yang hampir sama.
h.
Hitunglah
kadar asam cuka perdagangan tersebut.
VII.
Data Hasil Pengamatan
No
|
Volume
NaOH yang digunakan
|
1
|
4 mL
|
2
|
4 mL
|
3
|
5 mL
|
Pembahasan
No
|
Volume
NaOH yang digunakan
|
1
|
4 mL
|
2
|
4 mL
|
3
|
5 mL
|
Rata
– rata = = =
4,33
Perhitungan
Titrasi
cuka = 10 ml Titrasi
NaOH = 4ml 0,1 M
Va.Ma.a
= Vb.Mb.b
10.
Ma.1 = 4,33 . 0,1. 1
10
. Ma = 0,433
Ma =
= 0,0433
Pengenceran
M1.
V1 = M2 . V2
M1.
5 = 0.0433 . 100
M1.
5 = 4,33
M1.
= =
0,866 M
Jadi
molaritas cuka merk Cabai adalah 0,866 M
Kadar
Asam Cuka
M =
0,866 =
%
kadar =
%
kadar =
% kadar =
4,95 %
VIII.
Saran
1. Pada setiap materi pembelajaran yang
memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk
membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab.
2. Kelompok kami menyarankan agar pihak sekolah lebih memperhatikan
kelengkapan sarana dan prasarana laboratorium dan lebih memperhatikan fungsi
lab sesuai dengan fungsi sesungguhnya
IX. Kesimpulan
1. Titrasi merupakan suatu
metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasinya suatu larutan asam basa .
2. Titrasi asam basa adalah
metode volumetri , untuk menetapkan konsentrasi asam basa .
3. Indikator merupakan senyawa yang memiliki warna yang berbeda
dalam larutannya dan warna ini bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan
.
4. Titik akhir titrasi merupakan titik akhir dimana pereaksi adalah
indicator atau pH saat indicator berubah warna .
5. Titik ekivalen merupakan titik dimana asam dan basa tepat
nereaksi , tidak terdapat hasil reaksi dan tidak terjadi perubahan warna
indicator .
6. berdasarkan hasil penelitian dari praktikum titrasi asam basa
kadar asam cuka yang terdapat pada cuka merek cabai adalah 4,95%.
X.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Utami, Budi Dkk. 2009. Kimia 2 : Untuk
SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional,
2. Setiasih,
Sumarni. 2007. Larutan Asam, Basa,
dan Garam untuk guru SMP : Departemen Pendidikan Nasional.
3. Suparmin,Haryono
Dkk.2013.kimia 2:untuk SMA/MA Kelas XI,Program Ilmua Alam.Surakarta: Penerbit
dan Percetakan Mediatama.
6.
Arantika,Melyza.2006.Kimia SMA: Juara Kimia
SMA/MA X,XI,XII. Jakarta
Lampiran foto praktikum
Komentar
Posting Komentar