Its all about lamongan
Lamongan
Miniatur Indonesia
Kabupaten
Lamongan adalah sebuah kabupaten di provinsi jawa timur,Indonesia. Kabupaten
yang memiliki luas wilayah 1.812,80 km2 ini dibagi menjadi dua puluh
enam kecamatan. Mungkin banyak dari kalian yang hanya mengenal sekilas tentang
kabupaten Lamongan, kabupaten yang berbatasan langsung dengan laut Jawa ini
sebenarnya memilki berbagai kisah dan sejarah , yang banyak dari kita tidak
mengetahuinya.
Salah
satunya adalah Lamongan sebagai salah satu ibu kota kerajaan Airlangga (
Kahuripan ), departemen arkeologi
fakultas ilmu pengetahuan budaya Universitas Indonesia. menyimpulkan
banyaknya ditemukan jejak arkeologi berupa prasasti tersebar di Lamongan,
berdasarkan penelusuran oleh LSAPS ( studi advokasi untuk pembaharuan sosial )
diwilayah Lamongan ditemukan 30 prasasti. prasasti yang terdapat diwilayah Lamongan
yang ditemukan oleh tim LSAPS diantaranya : prasati pamwataan,prasasti
nagajatisari,prasati lawan,prasati garung,prasati patak'an,prasati sumber sari
1, prasasti sumber sari 2,prasasti sendang rejo,prasasti sendang gede,prasasti
drujugurit,prasasti wotan, prasasti purwokerto, prasati lemahbang,prasati
brumbun, prasasti mendogo, prasasti sedah, prasati sambangan 1 ,prasasti
sambangan 2 , prasati tugu,prasasti sendang harjo,prasati keben dan disamping
prasasti - prasasti tersebut,masih banyak jajaran prasati lain yang belum
teridentifikasi secara pasti mengenai tahun dikeluarkannya prasasti dan juga
kandungan isi dari prasasti tersebut.
Hal
tersebut semakin menguatkan bahwa dulu Lamongan merupakan salah satu wilayah
yang memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi dan politik pada era kerajaan
Kahuripan. Arkeolog menyimpulkan dulu Lamongan merupakan pusat perekonomian
yang sangat maju pada era kahuripan. Pentunjuk lain yang membuktikan bahwa
wilayah Lamongan merupakan pusat perekonomian pada era kerajaan kahuripan
adalah prasasti biluluk I - IV yang berangka tahun 1288 - 1317 saka atau tahun
1366 - 1395 M, merupakan surat titah raja yang ditunjukan kepada keluarga
kerajaan yang memerintah di Biluluk yang berisi, Raja memberikan kebebasan
kepada rakyat Biluluk untuk melakukan berbagai pekerjaan, status daerah
perdikan Biluluk ditingkatkan dari daerah sima menjadi daerah Swantantra atau
daerah otonom, kegiatan perekonomian diwilayah Biluluk memiliki berbagai
komoditi perdagangan yang menonjol dan setiap tahun diselenggarakan keramaian
atau pasar tahunan yang berfungsi sebagai promosi berbagai macam barang
dagangan. banyak yang menyimpulkan bahwa Lamongan termasuk kategori daerah yang
strategis dan merupakan jalur perdagangan penting menuju dunia luar dengan
tuban sebagai pelabuhan utama.
Pada
era kerajaan kahuripan, Lamongan memiliki banyak komoditi besar dalam bidang
perdagangan. Pasar – pasar yang terletak disepanjang jalan menunjukkan bahwa Lamongan
pada era kahuripan memiliki tingkat perekonomian yang tinggi. Dengan melihat
berbagai sejarah kejayaan wilayah Lamongan dimasa lalu, hal ini memungkinkan
wilayah Lamongan dapat berjaya kembali seperti pada era kerajaan kahuripan.Pada
saat ini Lamongan merupakan wilayah kabupaten dengan pendapat perkapita masih
dibawah kabupaten lain pada provinsi jawa timur, padahal Lamongan memiliki
berbagai potensi yang dapat dikembangkan seperti pada bidang perdagangan,
pertanian , perikanan, dan pariwisata.
Pada
saat ini Lamongan merupakan kabupaten dengan pendapatan perkapita pertahun yang
bisa dilihat masih dibawah kabupaten lain di Jawa Timur, Menurut badan Pusat
Statistik Lamongan menduduki peringkat ke 8 kabupaten miskin di Provinsi Jawa
Timur dengan presentase kemiskinan 16,7 %. Hal itu sangat berbanding terbalik
dengan Lamongan pada era kahuripan, pada era kahuripan Lamongan menjadi pusat
perekonomian dan jalur perdagangan yang sangat maju, hal ini dapat dibuktikan
dengan ditemukannya prasasti - prasasti dan peralatan rumah tangga pada zaman
dahulu yang terbuat dari perunggu yang biasanya dijual dipasaran. Jika pada
zaman dahulu Lamongan dapat menjadi wilayah yang sangat maju dan berkembang pesat dalam bidang perdagangan ,hal itu dapat
memungkinkan kembali wilayah Lamongan dapat berjaya kembali seperti pada era
kerajaan kahuripan. Potensi pada sektor perdagangan yang sangat tinggi
seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pasar yang dulu menjadi pusat jual beli terbesar diLamongan kini semakin
merosot seiring dengan banyak didirikannya toko – toko modern milik perseorangan, hal ini memberikan pengaruh
besar kepada para pedagang kecil yang semakin kalah dengan para pemilik toko
besar. sebaiknya pemerintah lebih mementingkan kondisi para pedagang kecil yang
menggantungkan hidupnya pada pasar tradisional. Kurangnya sumber daya manusia
yang memadai dan sempitnyalapangan pekerjaan menjadi salah satu fakor, yang menyebabkan wilayah Lamongan menjadi
kabupaten termiskin dijawa timur. Banyak dari masyarakat terutama masyarakat
pedesaan di Lamongan lebih memilih bekerja diluar wilayah Lamongan bahkan
menjadi TKI, karena mereka merasa kurangnya lapangan pekerjaan dan kurangnya
ketrampilan untuk mendirikan suatu usaha. Seharusnya hal ini dapat diatasi
dengan pemberdayaan sumberdaya manusia yang unggul dan memberikan pelatihan
kepada masyarakat yang kurang memiliki ketrampilan lebih dalam bidang
wirausaha, hal ini akan menyebabkan masyarakat akan lebih memilih untuk
mengembangkan usaha mereka dan menciptakan peluang kerja bagi orang lain
daripada harus bekerja diluar negeri menjadi seorang buruh.
Selain
pada sektor perdagangan Lamongan juga memiliki potensi besar dalam bidang
perikanan. Perlu diketahui wilayah Lamongan
dibagi menjadi tiga wilayah yaitu ,
wilayah Lamongan tengah, wilayah Lamongan utara dan wilayah Lamongan selatan.
Wilayah Lamongan utara dikenal sebagai sentra penghasil ikan yang cukup besar,
karena berhadapan langsung dengan pesisir pantai, keadaan laut yang landai,
tenang dan tidak dalam ini sangat cocok untuk berbagai jenis alat tangkap, dari
yang tradisional maupun modern. Selain mengandalkan laut sebagi sumber
penghasil perikanan diwilayah Lamongan utara banyak ditemukannya tambak –
tambak yang membudidayakan ikan air tawar, Namun hal tersebut tidak memiliki
banyak pengaruh terhadap perekonomian masyarakat Lamongan selatan. Hal ini
dikarenakan penggunaan sistem budidaya dan pemasaran hasil perikanan masih
menggunakan sistem tradisional, seperti penggunaan alat tangkap ikan yang masih
sangat tradisional, bahkan kondisi perekonomian masyarakat sekitar juga sangat
tergantung dengan pasang surut keadaan lautnya, jika musim angin barat dengan
cuaca yang kurang baik menjadikan para nelayan tidak melaut. Bagi mereka musim
ini adalah musim paceklik karena satu – satunya sumber mata pencaharian mereka
terganggu. Selain dalam hal tersebut sistem pemasaran produk perikanan
diwilayah Lamongan masih terbilang sangat tradisional, mereka hanya menjual
hasil tangkapan dan budidaya ikan mereka ke tempat pelelangan ikan atau sering
dikenal dengan TPI dan menjual wilayah disekitar Lamongan. Padahal jika
ditinjau dengan seksama wilayah Lamongan bagian selatan memiliki hasil
perikanan yang cukup banyak, baik dari
ikan air tawar yang dibudidayakan di tambak – tambak maupun ikan laut yang
berasal dari tangkapan nelayan sekitar. Bukan tidak mungkin Lamongan bisa
menjadi salah satu wilayah di indonesia, sebagai wilayah penghasil perikanan
terbesar dan dapat memenuhi kebutuhan perikanan di Indonesia , jika saja
pemerintah dan masyarakat mampu mengelolapemasaran hasil perikanan dengan baik
bukan tidak mungkin sektor perikanan dapat menjadikan Lamongan khususnya
wilayah selatan menjadi wilayah yang lebih maju.
Dalam
bidangpariwisata, saat ini Lamongan memiliki berbagai tempat pariwisata yang
sudah tak asing lagi ditelinga para masyarakat seperti WBL (wisata bahari Lamongan),
goa Maharani Zoo , wisata religi makam sunan drajat, waduk gondang, monumen van
der wijck, makam sunan sendang duwur, pantai brondong, museum sunan drajat dan
pantai kutang, tetapi dari sekian banyak tempat pariwisata yang dimiliki Lamongan
mayoritas bertempat diwilayah Lamongan bagian utara dan tengah hal ini
menimbulkan banyak persepsi mengapa sangat jarang ditemukan tempat pariwisata
diLamongan yang berada pada wilayah Lamongan selatan, padahal jika dikaji lebih
dalam lagi Lamongan bagian selatan juga meiliki berbagai potensi pariwisata
baik pariwisata alam maupun sejarah. Dalam bidang pariwisata sejarah pemerintah
kabupaten Lamongan dapat memanfaatkan berbagai peninggalan kerajaan gajah mada
dan kerajaan kahuripan yang berupa prasasti dan arca yang banyak ditemukan
diwilayah Lamongan selatan seperti wilayah Sambeng, Bluluk, Ngimbang dan Modo.
Sedangakan dalam bidang pariwisata alam baru – baru ini telah dibuka Wisata
Edukasi gondang outbond atau yang sering dikenal dengan ( WEGO ) wisata baru
dengan kombinasi wisata alam dan pendidikan ini digadang – gadang akan mampu
mengangkat kota Lamongan menjadi tempat destinasi wisata alam dan pendidikan
yang banyak dikunjungi masyarakat, meskipun masih dalam tahap perkembangan,
namun pengunjung sudah mulai berdatangan dan kian hari semakin banyak.
Melihat
perkembangan sektor pariwisata yang kian hari semakin lengkap seharusnya hal
ini dapat menjadikan wilayah Lamongan sebagai destinasi wisata bagi para
pelancong dalam negeri maupun luar negeri. Potensi wilasata kabupaten Lamongan
juga dapat dilihat dari beberapa penghargaan dalam bidang pariwisata yang
diraih, antara lain : the best Achievment Award dalam anugrah wisata jatim
2007, pada 2008 mendapatkan penghargaan dalam bidang pariwisata dari gubernur
jatim atas keberhasilan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan daerah dan
pada tahun yang sama mendapatkan penghargaan the best ten tourism development. Potensi wisata kabupaten Lamongan terutama bagi wisatawan domestik
sangat populer bagi masyarakat diluar kabupaten Lamongan, sehingga banyak calon
wisatawan yang penasaran untuk mencoba berwisata dan liburan di Lamongan, namun
kabupaten Lamongan yang memiliki potensi besar dalam pengembangan destinasi
wisata yang ramai dan bertaraf nasional dan dapat di sejajarkan dengan wisata
di Bali dan Jakarta, banyaknya wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di
Kabupaten Lamongan menciptakan berbagai masalah, salah satunya adalah masalah
informasi dan panduan dalam perjalanan ke Kabupaten Lamongan maupun perjalanan
wisata di Kabupaten Lamongan. Kebutuhan informasi perjalanan wisata yang kurang
serta informasi pendukung wisata kadang juga membingungkan calon wisatawan,
seperti harga tiket dan estimasi biaya perjalanan yang ingin diketahui
wisatawan maupun calon wisatawan, seharusnya hal tersebut dapat diatasi dengan
baik oleh pemerintah kabupaten agar hal ini tidak menjadi penghalang kabupaten Lamongan
untuk menjadi destinasi wisata favorti berskala nasional yang dapat menunjang
taraf perekonomian masyarakat Lamongan tersebut.
Melihat
berbagai potensi baik dari segi perdagangan, perikanan maupun pariwisata yang
dimiliki Lamongan kita tidak dapat memungkiri jika saja pemerintah dan
masyarakat mampu membangun dan mengelola dengan baik potensi yang dimiliki oleh
kabupaten Lamongan, kita sebagai
generasi muda sudah seharusnya meliki keinginan yang kuat untuk berinovasi dan
mengembangkan potensi – potensi yang dimiliki Lamongan, agar wilayah Lamongan
bisa menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat perekonomian
dan kesejahteraan yang tinggi. Selain dapat mengembangkan potensi yang ada di Lamongan,
seharusnya para generasi muda juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Sehingga mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal. Baik di sektor
pertanian, perikanan maupun sumber daya manusia. Sehingga masyarakat lokal
daerah Lamongan tidak perlu lagi ke luar kota ataupun ke luar negeri sebagai TKI
untuk mendapatkan lapangan pekerjaan serta kesejahteraan untuk kelangsungan
hidupnya.
Komentar
Posting Komentar